Tetesan Air Mata

Senin, 05 November 2012

 Sebuah Harga Satu Tetes Mata
SETIAP TETESAN AIR MATA YANG TERTUMPAH DALAM DOA DAN PENGORBANAN UNTUK ORANG LAIN ADALAH SEBUAH SUMBER YANG MAMPU MENDAMAIKAN JIWA ORANG YANG DIDOAKAN. TERUSLAH BERBUAT BAIK SAMPAI  TETES TERAKHIR AIR  MATAMU

Menangis? Setiap orang pernah menangis siapapun dia baik laki laki maupun perempuan, kanak-kanak atau dewasa, kaya atau miskin. Dan diantara sebab-sebab menangis antara lain : menangis karena sedih, bahagia, marah, risau...Ada yang mudah menangis lalu dilabelkan sebagai lemah dan cengeng dan ada juga yang tidak bisa menangis walaupun hatinya sangat sedih sekali. Persoalannya, apakah nilai airmata yang mengalir itu?

Ada yang beranggapan bahwa seseorang lelaki yang menangis karena kekasihya telah pergi meninggalkan dirinya-boleh jadi air matanya seketika itu tidak berharga sama sekali.Demikian juga linangan air mata wanita yang"mengorbankan harga dirinya" kepada si Romeo-sang pemetik cinta, Justru pada saat cinta mereka sebenarnya belum diikat dengan ikatan suci, maka pada saat itu,air mata hanyalah sia-sia.



Air mata memang ibarat hujan yang jatuh dari langit pada hati yang tandus,gersang dan kering krontang.Ia boleh melembutkan hati dan jiwa yang keras seperti batu.


Dalam islam air mata sangat berharga nilainya saat penyesalan,kerinduan kepada manusia-manusia yang tau.Menyiram kegersangan taman hati dan jiwa,serta kalbu yang gersang denagn nista hingga perlahan pupus,bagaikan debu-debu yang hanyut terbawa arus oleh butiran-butiran doa yang dimunajatkan kapada-Nya.


Mahal... ... .Amat mahal harga satu tetes air mata yang mengalir saat kushyu menghadap-Nya.Bahkan salah satu dari dua tetesan yang disukai Rasulullah S.A.W adalah air mata yang mengalir karena rasa takut dan rindu kepada allah S.W.T.Baginda kekasih allah menangis menumpahkan air mata karena penuh harap untuk berjumpa dengan-Nya.Syidina Abu Bakar r.a pun sentiasa menangis ketika menunaikan solat.


Seorang mujahid serta sekaligus mujahid yang pernah hidup di dunia ini, Hassan Al Banna juga pernah mengalirkan airmatanya karena memikirkan umat ini.Betapa beliau menginginkan agar umat mengetahui bahwa mereka lebih dicintai daripada dirinya sendiri.Betapa bangganya beliau ketika jiwa demi jiwa ini gugur sebagai penebus kehormatan mereka,atau menjadi harga bagi menegaknya kejayaan,kemuliaan dan terwujudnya cita-cita islam.Rasa cinta yang menyentuh hati menguasai perasaan bahkan mencabut berbagai macam  rasa mengantuk di pelupuk mata hingga mambuat beliau mengalirkan air matanya.Air mata yang mengalir karena menyaksikan bencana meruntuhkan umat ini,sementara kita hanya sanggup menyarankan pada kehinaan serta pasrah pada keputusan.


Lalu bagai manakah genangan air mata  kita? Tatkala lahir kita menangis,namun orang di sekeliling kita tertawa bahagia karena menyambut kelahiran kita.Namun orang-orang yang kita tinggalkan menangis pada saat kita menutup usia,saat itu apakah kita juga turut manangis,atau tertawa bahagia karena akan bertamu dengan Allah S.W.T.? Adakah amal kita lebih banyak dari dosa yang kita lakukan selama hidup di dunia yang singkat ini?Adakah prestasi kita hanya lahir,hidup,mati kemudian dilupakan orang,bahkan oleh orang-orang yang terdekat kita? Lalu setelah itu pasrah,rebah berselimutkan tanah,cemas menanti pengadillan akhir yang pasti tiba.


Semoga Allah S.W.T menjadikan air mata yang jatuh di sudut mata kita adalah air mata yang gelap ini untuk mudah tembus cahaya illahi Rabbi.


Semoga air mata ini kelak tidak menjadi titisan darah karrna letihnya kita berteriak dan mengetuk pintu syurga yang telah tertutup rapat setelah pengadilan itu nanti.


Sesungguhnya,tetesan air mata di dunia ini adalah lebih baik bagi kita berbanding menangis di akhirat nanti-menangislah sebelum datang hari dimana kita semua akan ditangisi,karena itu pasti terjadi.


Ya Allah ,lindungilah kami dari lembah maksiat ,sampai kami keluar dari dunia,tidak membawa beban walau sebesar zarah.

0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 05 November 2012

Tetesan Air Mata

 Sebuah Harga Satu Tetes Mata
SETIAP TETESAN AIR MATA YANG TERTUMPAH DALAM DOA DAN PENGORBANAN UNTUK ORANG LAIN ADALAH SEBUAH SUMBER YANG MAMPU MENDAMAIKAN JIWA ORANG YANG DIDOAKAN. TERUSLAH BERBUAT BAIK SAMPAI  TETES TERAKHIR AIR  MATAMU

Menangis? Setiap orang pernah menangis siapapun dia baik laki laki maupun perempuan, kanak-kanak atau dewasa, kaya atau miskin. Dan diantara sebab-sebab menangis antara lain : menangis karena sedih, bahagia, marah, risau...Ada yang mudah menangis lalu dilabelkan sebagai lemah dan cengeng dan ada juga yang tidak bisa menangis walaupun hatinya sangat sedih sekali. Persoalannya, apakah nilai airmata yang mengalir itu?

Ada yang beranggapan bahwa seseorang lelaki yang menangis karena kekasihya telah pergi meninggalkan dirinya-boleh jadi air matanya seketika itu tidak berharga sama sekali.Demikian juga linangan air mata wanita yang"mengorbankan harga dirinya" kepada si Romeo-sang pemetik cinta, Justru pada saat cinta mereka sebenarnya belum diikat dengan ikatan suci, maka pada saat itu,air mata hanyalah sia-sia.



Air mata memang ibarat hujan yang jatuh dari langit pada hati yang tandus,gersang dan kering krontang.Ia boleh melembutkan hati dan jiwa yang keras seperti batu.


Dalam islam air mata sangat berharga nilainya saat penyesalan,kerinduan kepada manusia-manusia yang tau.Menyiram kegersangan taman hati dan jiwa,serta kalbu yang gersang denagn nista hingga perlahan pupus,bagaikan debu-debu yang hanyut terbawa arus oleh butiran-butiran doa yang dimunajatkan kapada-Nya.


Mahal... ... .Amat mahal harga satu tetes air mata yang mengalir saat kushyu menghadap-Nya.Bahkan salah satu dari dua tetesan yang disukai Rasulullah S.A.W adalah air mata yang mengalir karena rasa takut dan rindu kepada allah S.W.T.Baginda kekasih allah menangis menumpahkan air mata karena penuh harap untuk berjumpa dengan-Nya.Syidina Abu Bakar r.a pun sentiasa menangis ketika menunaikan solat.


Seorang mujahid serta sekaligus mujahid yang pernah hidup di dunia ini, Hassan Al Banna juga pernah mengalirkan airmatanya karena memikirkan umat ini.Betapa beliau menginginkan agar umat mengetahui bahwa mereka lebih dicintai daripada dirinya sendiri.Betapa bangganya beliau ketika jiwa demi jiwa ini gugur sebagai penebus kehormatan mereka,atau menjadi harga bagi menegaknya kejayaan,kemuliaan dan terwujudnya cita-cita islam.Rasa cinta yang menyentuh hati menguasai perasaan bahkan mencabut berbagai macam  rasa mengantuk di pelupuk mata hingga mambuat beliau mengalirkan air matanya.Air mata yang mengalir karena menyaksikan bencana meruntuhkan umat ini,sementara kita hanya sanggup menyarankan pada kehinaan serta pasrah pada keputusan.


Lalu bagai manakah genangan air mata  kita? Tatkala lahir kita menangis,namun orang di sekeliling kita tertawa bahagia karena menyambut kelahiran kita.Namun orang-orang yang kita tinggalkan menangis pada saat kita menutup usia,saat itu apakah kita juga turut manangis,atau tertawa bahagia karena akan bertamu dengan Allah S.W.T.? Adakah amal kita lebih banyak dari dosa yang kita lakukan selama hidup di dunia yang singkat ini?Adakah prestasi kita hanya lahir,hidup,mati kemudian dilupakan orang,bahkan oleh orang-orang yang terdekat kita? Lalu setelah itu pasrah,rebah berselimutkan tanah,cemas menanti pengadillan akhir yang pasti tiba.


Semoga Allah S.W.T menjadikan air mata yang jatuh di sudut mata kita adalah air mata yang gelap ini untuk mudah tembus cahaya illahi Rabbi.


Semoga air mata ini kelak tidak menjadi titisan darah karrna letihnya kita berteriak dan mengetuk pintu syurga yang telah tertutup rapat setelah pengadilan itu nanti.


Sesungguhnya,tetesan air mata di dunia ini adalah lebih baik bagi kita berbanding menangis di akhirat nanti-menangislah sebelum datang hari dimana kita semua akan ditangisi,karena itu pasti terjadi.


Ya Allah ,lindungilah kami dari lembah maksiat ,sampai kami keluar dari dunia,tidak membawa beban walau sebesar zarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar